Abbas Ibn Firnas: Ilmuwan Penemu Konsep Pesawat Terbang
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS Al Mulk : 19)
Jika kita mencari di google tentang siapa penemu pesawat, akan keluar hasil bahwa Wright Brothers adalah salah satu dari penemu pesawat. tercatat bahwa Wright bersaudara ini berhasil menerbangkan pesawat sekitar tahun 1903 M. Namun ternyata, 1000 tahun sebelum itu, enemu konsep pesawat terbang adalah seorang cendekiawan muslim, yaitu Abbas Ibn Firnas. Beliau lahir pada tahun 810 M yang memiliki nama lengkap Abbas Abu Al-Qassim Ibn Firnas Ibn Wirdas Al-Takurini. Beliau ilmuwan dalam bidang astronomi, dan juga penyair.
Abbas ibn Firnas awalnya terinspirasi oleh atraksi Armen Firman, yang mana ia melakukan percobaan terbang dari atas Masjid. Percobaan yang ia lakukan gagal dan ia terjatuh, namun karena dtahan oleh dorongan alat yang digunakannya, Armen hanya mengalami luka ringan.
Setelah melihat percobaan itu, Abbas ibn Firnas merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana cara agar manusia dapat terbang. Lalu ia mendapat inspirasi dari Al-Qur’an, pada ayat di surat al-Mulk yang tertulis di atas, bagaimana burung dapat bertahan di udara dengan mengembangkan dan mengatupkan sayapnya.
Akhirnya pada tahun 875 M, ia melakukan percobaan terbang dengan alat yang ia buat yang menyerupai sayap dan ekor burung. Abbas ibn Firnas berhasil bertahan di udara selama 10 menit hingga akhirnya ia terjatuh dan mengalami cedera. Meskipun ia tidak melakukan percobaan lagi, ia terus melakukan perbaikan yang menurutnya ekor pesawat atau ekor sayap merupakan hal yang penting dalam penerbangan dan pendaratan.
Ibrah yang dapat diambil dari kisah Abbas ibn Firnas ini, bahwa Al-Qur’an telah dibuat dengan sempurna, dan dapat menjadi sarana untuk mengembangan ilmu pengetahuan, dengan membaca dan mentadabburi tiap ayat yang tertulis. Masih banyak lagi hal sains yang ternyata sudah dituliskan lebih dulu di Al-Quran.