Mukmin yang Kuat Lebih Baik daripada Mukmin yang Lemah
Pernah dengar hadis Rasulullah SAW yang bilang bahwa mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah? Kalau belum, yuk kita bahas, karena hadis ini punya makna yang dalam banget untuk kehidupan sehari-hari kita. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah. Jika engkau tertimpa sesuatu, janganlah berkata: ‘Seandainya aku lakukan ini dan itu, niscaya akan begini dan begitu.’ Namun, katakanlah: ‘Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan,’ karena sesungguhnya kata ‘seandainya’ membuka pintu perbuatan setan.” (HR. Muslim)
Mukmin yang Kuat, Apa Sih Maksudnya?
Ketika kita ngomong soal “kuat”, sering kali yang kepikiran itu kekuatan fisik, ya kan? Padahal, maksud “kuat” di sini nggak cuma soal otot atau badan yang sehat. Rasulullah juga berbicara tentang kekuatan iman, mental, dan tekad. Mukmin yang kuat adalah mereka yang gigih, optimis, dan nggak gampang menyerah. Misalnya, mereka yang tetap teguh beribadah meski lagi sibuk kerja, yang semangat bantu orang lain, atau yang nggak gampang putus asa kalau lagi diuji.
Tapi, jangan salah paham. Mukmin yang lemah juga tetap punya kebaikan. Nggak semua orang bisa langsung jadi “kuat”. Ada yang sedang berproses, ada yang lagi belajar. Yang penting, kita terus berusaha untuk jadi lebih baik.
Lanjut ke bagian hadis: “Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu.” Nah, ini tuh kayak pesan motivasi dari Rasulullah buat kita. Intinya, kita disuruh fokus sama hal-hal yang bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. Kalau kamu punya bakat, kembangkan. Kalau ada peluang buat belajar atau bekerja lebih baik, ambil. Yang penting, apa yang kita lakukan bisa membawa manfaat buat diri sendiri dan orang lain.
Namuuun, jangan lupa minta pertolongan kepada Allah SWT. Kadang, kita terlalu pede sama kemampuan sendiri. Tapi, hadis ini ingetin kita buat selalu minta pertolongan Allah. Soalnya, tanpa izin-Nya, usaha kita nggak akan berhasil. Jadi, sambil kerja keras, jangan lupa doa. Kombinasi usaha dan doa ini yang bikin kita jadi mukmin yang kuat.
Rasulullah juga bilang: “Jika engkau tertimpa sesuatu, janganlah berkata: ‘Seandainya aku lakukan ini dan itu, niscaya akan begini dan begitu.'” Maksudnya, kalau kita ngalamin sesuatu yang nggak sesuai harapan, jangan kebanyakan mikir “andai” atau “kalau aja”. Itu cuma bikin hati kita berat dan bikin kita terjebak di masa lalu. Lebih baik, kita bilang: “Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan.” Dengan begitu, hati kita jadi lebih tenang dan kita bisa move on.
Kenapa Hadis Ini Relevan Buat Kita?
Di era modern kayak sekarang, tantangan hidup makin banyak. Dari tekanan kerja, masalah keluarga, sampai krisis lingkungan. Hadis ini ngajarin kita buat jadi pribadi yang tangguh. Kuat nggak cuma di luar, tapi juga di dalam. Dengan iman yang kuat, kita bisa menghadapi masalah hidup tanpa kehilangan arah. Selain itu, hadis ini juga ngajarin kita buat nggak menyalahkan diri sendiri atau orang lain, tapi fokus ke solusi dan tetap yakin sama takdir Allah.
Jadi, mari kita coba terus jadi mukmin yang kuat, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Semangat ngejar manfaat, minta pertolongan Allah, dan nggak gampang menyerah. Kalau pun kita jatuh, bangkit lagi. Ingat, dalam setiap langkah kecil menuju kebaikan, ada pahala besar menunggu.